Melakukan refill APAR (fire extinguisher) atau mengganti dan mengisi ulang tabung alat pemadam kebakaran ringan wajib dilakukan secara rutin.
Foam fire extinguisher atau APAR busa merupakan salah alat pemadam kebakaran yang termasuk ke dalam sistem pemadam kebakaran gedung atau bangunan di seluruh dunia. Kebanyakan dari Anda pastinya sudah pernah melihat atau bahkan punya fire extinguisher jenis ini di rumah atau kantor masing-masing.
Jenis alam pemadam api ringan ini memang menjadi salah satu yang paling sering ditemui di Indonesia. Karena kegunaannya paling cocok dengan kondisi kebanyakan pabrik atau kantor yang ada di sini.
Tetapi bukan berarti APAR jenis buih atau busa ini bisa digunakan untuk memadamkan segala jenis api dimana pun. Nah untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bersama tentang apa itu foam fire extinguisher beserta fungsi dan kegunaanya dalam artikel ini.
Baca Juga : 4 jenis Alat Pemadam api Ringan atau Fire Extinguisher
Sesuai dengan namanya, foam fire exinguisher adalah alat pemadam api ringan yang terbuat dari bahan foam alias busa. Beberapa dari Anda mungkin masih ada yang mengira bahwa isi dari tabung APAR adalah air karena hanya air yang bisa memadamkan api.
Padahal justru, tidak ada APAR yang diisi air seluruhnya. Dikutip dari situs Marsden Fire Security, APAR foam ini diisi dengan busa yang juga dicampur dengan air dan beberapa bahan kimia lain di dalamnya.
Jika Anda pernah melihat adegan di dalam film dimana keluar busa putih ketika aktor atau aktris menggunakan APAR, busa putih itulah yang merupakan foam pemadam kebakaran.
Cara kerja foam fire extinguisher ini juga kurang lebih sama dengan alat pemadam api ringan lainnya. Yaitu dengan cara mengunci oksigen agar tidak bisa menyebar ke tempat di sekitar sumber api hingga menutup oksigen yang ada di titik api paling bawah atau paling utama.
Ketika busa dari APAR ini menyelimuti benda yang terbakar, tidak akan ada oksigen di sekitar benda tersebut. Sehingga api tidak akan bisa kembali menyala selama tidak ada oksigen.
Tetapi berbeda dengan CO² (carbon dioxide) fire extinguisher, APAR foam ini meninggalkan residu atau kotoran dari sisa busa setelah apinya padam. Meskipun begitu, cara membersihkan residu ini juga tidak sesulit yang Anda kira.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bahan dasar utama APAR jenis buih ini adalah busa atau foam. Busa dalam fire extinguisher sendiri dibuat dari campuran bahan kimia yang efektif untuk memadamkan api.
Dikutip dari situs Chemguard, bahan dasar utama dari APAR foam ini adalah buih, busa, atau gelembung yang diisi oleh udara. Buih ini memiliki density atau ketebalan lebih tipis daripada air, oli, minyak, atau kebanyakan benda cair lainnya. Busa di dalam foam fire extinguisher terdiri dari 3 bahan utama yaitu:· Air· Bahan pembuat busa atau foam concentrate· Udara
Ketiga bahan dasar tersebut dibuat dan dicampurkan dan membentuk cairan kimia. Yaitu AFFF atau Aqueous film forming foams yang merupakan cairan yang mengandung hydrocarbon seperti :· PFOA (perfluorooctanoic acid)· PFOS (perfluorooctanesulfonic acid)· Sodium alkyl sulfate· Fluorotelomers
Dengan takaran yang pas, ketiga bahan ini bisa membuat selimut busa yang bisa melebar hingga 5 kali lipat dari ukuran aslinya. Artinya 1 tabung gas APAR jenis buih bisa mengembang hingga volume-nya setara dengan 5 tabung gas APAR yang diisi foam hingga penuh.
Anda juga bisa membuat sendiri foam fire extinguisher dari bahan-bahan sederhana. Ada banyak tutorial di internet yang menjelaskan bagaimana cara membuatnya di rumah. Namun tentunya, fire extinguisher buatan sendiri hanya bisa digunakan di keadaan yang paling darurat dan tidak terlalu efektif untuk api berskala besar.
Dibandingkan menggunakan carbon dioxide fire extinguisher, cara menggunakan alat pemadam api jenis air dan busa ini jauh lebih mudah. Meskipun Anda tetap membutuhkan pelatihan tertentu agar tahu bagaimana cara memadamkan api yang efektif, namun cara pengoperasiannya masih mungkin untuk dilakukan oleh orang awam.
Selain itu, baik busa maupun suhu dan tekanan gas yang dikeluarkan dari APAR ini juga tidak membahayakan penggunanya sama sekali. Foam yang keluar dari alat pemadam tidak akan melukai kulit atau membuat iritasi.
Sedangkan corong atau ujung pipa dari APAR juga tidak akan membahayakan tangan penggunanya karena perubahan suhu yang menjadi terlalu dingin.
Jadi sederhananya, Anda hanya perlu menarik kunci atau segel dari APAR. Kemudian buka Pin pengunci utama dan arahkan selang atau corong fire extinguisher ke arah sumber api.
Selanjutnya tekan pelatuk APAR agar busanya keluar. Dan agar tidak ada api yang kembali menyala ketika sudah dipadamkan, pastikan Anda membuat busa tersebut menyelimuti material yang terbakar. Sekarang tunggu beberapa menit hingga api benar-benar padam.
Fungsi dari alat pemadam api busa (foam) ini adalah untuk memadamkan api kelas A dan B. Yaitu api yang berasal dari benda padat organik seperti kayu dan benda cair mudah terbakar seperti minyak, dan bensin. Sedangkan untuk bilik server, cairan kimia, atau gas mudah terbakar, APAR ini tidak bisa memadamkan apinya dengan efektif.
Selain itu, busa dari foam fire extinguisher juga bisa memadamkan api hingga suhu 212 derajat Fahrenheit atau sekitar 100 derajat Celcius.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, akan ada sisa residu yang ditinggalkan oleh foam atau busa setelah api padam. Tidak seperti alat pemadam kebakaran karbon dioksida, APAR foam harus dibersihkan secara manual setlah digunakan.
Baca juga: 10 komponen dari APAR dan Fungsinya
Sisa residu dari APAR foam tidak bisa menghilang sendiri. Kecuali jika Anda membiarkannya menguap selama berhari-hari di ruangan tersebut.
Meskipun tidak berbahaya, tapi sisa-sisa foam fire extinguisher ini pastinya sangat mengganggu dan membuat ruangan menjadi kotor. Oleh karena itu, lebih baik Anda segera membersihkannya setelah memastikan api sudah padam.
Sebagai bentuk waspada, kami sarankan Anda menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan, kacamata dan baju dari plastik yang menutupi seluruh bagian tubuh. Sebab beberapa peneliti berpendapat bahwa residu dari APAR foam ini bisa memicu kanker pada tubuh manusia.
Jika tidak ada perlengkapan pelindung berstandar SNI, cukup gunakan jas hujan dan alat pelindung diri tradisional lainnya.
Jangan lupa siapkan tisu gulung, handuk, atau kain untuk mengangkut foam agar tidak tersentuh langsung oleh tangan. Angkut foam dari lantai menggunakan handuk secara hati-hati kemudian kumpulkan dalam satu kantong trash bag.
Setelah semua foam terangkat, cuci lantai atau benda yang terkena foam tersebut menggunakan air mengalir. Gunakan cairan pembersih lantai jika memang foam terkena ke lantai.
Foam yang sudah dikumpulkan ke dalam trash bag bisa langsung dibuang ke tempat sampah non-organik. Pastikan Anda tidak membuang sisa residu ini sembarangan.
Demikianlah penjelasan dan pengenalan foam fire extinguisher beserta fungsi dan cara menggunakannya. Perlu kami tekankan, tidak semua APAR bisa digunakan dan dibersihkan dengan cara yang sama. Jadi pastikan Anda mengerti bagaimana cara menggunakan fire extinguisher sebelum melepas segelnya.
Melakukan refill APAR (fire extinguisher) atau mengganti dan mengisi ulang tabung alat pemadam kebakaran ringan wajib dilakukan secara rutin.
Anda pasti baru pertama kali mendengar yang namanya halon fire extinguisher. Karena memang jenis APAR yang satu ini adalah yang paling jarang digunakan
Salah satu Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang ada adalah CO² fire extinguisher atau Alat Pemadam Api Ringan Karbon Dioksida.
Foam fire extinguisher atau APAR busa merupakan salah alat pemadam kebakaran yang termasuk ke dalam sistem pemadam kebakaran gedung
Komponen Komponen APAR atau Alat Pemadam Api Ringan. Lihat fungsi setiap bagian dari alat ini untuk mengendalikan api
Sertifikasi dinas pemadam kebakaran menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan penyedia alat pemadam kebakaran.