Fire hose merupakan selang yang berfungsi sebagai perantara yang mengalirkan air untuk memadamkan api. Tanpa adanya selang pemadam ini, apalah artinya sebuah alat pemadam kebakaran. Itulah kenapa selang pemadam memiliki peran yang sangat penting dalam komponen tersebut.
Tidak hanya dipakai pada alat pemadam kebakaran saja, selang ini juga biasa dipasang di gedung atau bangunan-bangunan penting untuk berjaga-jaga jika muncul api yang tidak terduga. Sehingga komponen ini wajib ada dalam seluruh sistem Fire Hydrant
3 Jenis Fire Hose berdasarkan bahan pembuatannya
Ada beberapa jenis selang pemadam yang biasa dipakai untuk memadamkan api, berikut beberapa macam selang pemadam berdasarkan bahan pembuatanya.
1. Selang Pemadam Polyester
Ada dua jenis polyester yang dipakai dalam pembuatan selang pemadam yaitu polyester filaments dan polyester staple. Bahan polyester memang cocok jika digunakan sebagai bahan dasar selang pemadam karena polyester mampu menahan tekanan air hingga 13 bar.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa fire hose merupakan selang yang dipakai untuk memadamkan api, itu berarti bawa alat ini didesain untuk mengeluarkan air dengan tekanan tinggi. Untuk mengakomodasi fungsi tersebut tentunya penggunaan bahan yang kokoh dan berkualitas sangat penting.
2. Selang Pemadam Kanvas
Kanvas yang dipakai untuk membuat selang pemadam adalah yang kokoh dan berkualitas tinggi. Material ini cukup kuat untuk menahan tekanan air agar selang tidak bocor saat digunakan. Tidak seperti bahan polyester, kanvas lebih kuat dalam menaham tekanan air hingga 17 Bar.
3. Selang Pemadam Rubber
Jika kedua bahan selang pemadam sebelumnya merupakan bahan material yang berasal dari serat kain, selang pemadan rubber lebih unik karena berbahan dasar karet. Dilihat dari bahan dasarnya, selang rubber memiliki permukaan yang licin dan anti air jika dibandingkan dengan kanvas dan polyester yang permukaannya cenderung halus.
Material rubber terbilang lebih kuat dan kokoh dibandingkan dengan material kain sehingga mampu memberikan daya tahan terhadap tekanan hingga mencapai 18 Bar. Rubber juga bisa dipakai baik di dalam maupun diluar ruangan tanpa takut terjadi kebocoran selang.
Spesifikasi Fire Hose
Tidak hanya bahan materialnya saja yang berbeda, selang pemadam juga memiliki ukuran yang varatif berkisar antara 10 hingga 30 meter disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Bahkan Anda bisa memilki selang yang panjangnya lebih dari 30 meter dengan cara menyambung dua selang menjadi satu dengan hose coupling.
Selang pemadam biasanya memiliki nozzle diujungnya dimana nozzle itulah yang akan membantu memusatkan tekanan air tinggi dari selang menuju titik api. Peran nozzle sangatlah penting karena saat air bertekanan tinggi terpusat pada satu titik maka api akan lebih cepat padam.
Jika selang pemadam dipakai di gedung atau bangunan, maka selang akan disimpan di dalam Hydrant Box bersama dengan aksesoris pendukung lainnya untuk memadamkan api. Letak kotak selang tersebut juga harus strategis agar dapat segera dipakai dalam keadaan darurat.
Teknik Menggulung Selang Pemadam
Salah satu kunci utama untuk menjaga performa dan fungsi dari sebuah selang pemadam adalah dengan menggulungnya dengan baik setelah pemakaian. Menggulung selang dengan benar juga bisa memudahkan pemakaiannya di kemudian hari.
Sebelum belajar teknik menggulung, pahami dahulu beberapa komponen pada selang seperti female dan male coupling. Female coupling merupakan coupling yang terdapat pada sumber keluarnya air atau hydrant pilar. Male coupling merupakan coupling yang terpasang pada ujung selang atau nozzle dan biasanya coupling inilah yang selalu dibawa-bawa oleh petugas pemadam kebakaran beserta dengan selangnya.
Mengetahui posisi kedua coupling tersebut akan memudahkan Anda mempelajari teknik menggulung. Pertama Anda bisa memegang female coupling atau coupling yang pertama lalu gulung selang dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam. Teruslah menggulung hingga tangan mencapai coupling yang kedua atau male coupling.
Hasil akhir gulungan in adalah posisi coupling pertama menghadap keatas. Tujuannya agar Anda bisa dengan mudah memegangnya saat akan menggunakan selang lagi di kemudian hari. Teknik yang kedua adalah dengan membuat kedua coupling bertemu sehingga selang membentuk lipatan lalu gulung lipatan tersebut.
Teknik yang pertama yaitu dengan tidak mempertemukan kedua kopling terbilang lebih efektif karena nantinya jika akan digunakan kembali selang hanya perlu dilempar kepada orang yang bertugas memadamkan api. Mengurai gulungan panjang biasanya butuh banyak waktu sedangkan seorang pemadam harus sigap dan cekatan. Makah salah seorang anggota harus pandai melemparkan selang dari jarak jauh sementara yang lain berlari ke titik api tanpa mereka harus berada di tempat yang sama berlama-lama menunggu selang terurai kembali.
Melempar selang, meskipun sulit, lebih baik daripada membawanya dan membuatnya bergesekan dengan permukaan tanah yang bisa menyebabkan selang mudah rusak dan robek. Akan tetapi jika menggunakan teknik gulungan kedua dimana dua coupling bertemu, maka mau tidak mau petugas harus menyeret dan membawa selang ke titik api sementara petugas lain diam di tempat memasang coupling.
Ada baiknya Anda memahami seluk beluk mengenai fire hose sebelum membeli dan menggunakannya agar tidak terjadi kesalahan baik sebelum dan sesudah pemakaian.
Mencari Komponen untuk Sistem Fire Hydrant
PT. Mitra Jaya Sarana menyediakan berbagai peralatan yang dapat digunakan sebagai perlindugan kebakaran di gedung. Sudah dipercaya oleh banyak perusahaan besar di Indonesia guna melindungi aset berharaga mereka.
Apabila anda sedang mencari jasa pemasangan sistem fire hydrant untuk bangunan anda, rekanan kontraktor mep kami siap membantu anda dalam melakukan pemasangan sistem fire Hydrant.